Meinus

Meinus
Banyak kegagalan hidup berasal dari orng-orang yang tidak menyadari bahwa mereka sangat dekat dengan keberasilan dan mereka menyerah

Jumat, 06 Mei 2011

KEMISKINAN DI PAPUA Di sebuah wilayah yang sangat subur dengan kekayaan alam dan tambang yang luar biasa melimpah, rakyat Papua hidup dibawah garis kemiskinan,dalam kebodohan dan sangat primitifMeski di tanah leluhurnya terdapat tambang emas terbesar di dunia, orang Papua khususnya yang tinggal di Mimika, Pegunungan Bintang,Paniai, dan Puncak Jaya pada tahun 2004 hanya mendapat rangking ke 212 dari 300-an lebih kabupaten se Indonesia untuk Indeks Pembangunan Manusia. Anggaran belanja (APBD) Papua adalah salah satu yang terbesar di seluruh Indonesia. Tahun berjalan ini saja tak kurang dari 17 trilliun rupiah telah dikucurkan oleh pemerintah pusat dan akan disusul dengan 24,4 trilliun rupiah pada tahun belanja yang baru 2008. Jumlah ini belum termasuk dana-dana bantuan dari luar negeri yang masuk melalui PBB dan LSM asing. Lalu apakah dana ini tidak cukup bagi orang Papua yang hanya berjumlah 2 juta jiwa saja ? Keajaiban Dunia Sebenarnya sebuah keanehan yang sangat tidak masuk akal, mustahil bisa diterima dengan rasio. Betapa tidak ? Di sebuah wilayah yang sangat subur dengan kekayaan alam dan tambang yang luar biasa melimpah, tapi rakyat Papua hidup dibawah garis kemiskinan, kebodohan dan sangat primitif.Jika Indonesia disebut sebagai pemilik salah satu dari 7 keajaiban dunia dengan adanya Borobudur di Indonesia, maka bukan Borobudur, tapi kondisi rakyat Papua-lah salah satu ‘keajaiban dunia’ yang sesungguhnya. Kemiskinan Secara teori, berdasarkan faktor penyebabnya kemiskinan bisa dikategorikan dalam dua hal, yakni kemiskinan Struktural dan kemiskinan Alamiah. Kemiskinan Struktural atau bisa disebut Man made poverty, adalah kondisi kemiskinan yang lebih disebabkan oleh struktur sosial yang ada yang mencakup tatanan organisasi dan aturan permainan yang diterapkan. Sedangkan Kemiskinan Alamiah banyak disebabkan oleh rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan sumberdaya alam. Man made poverty Untuk Papua, kemiskinan struktural adalah salah satu faktornya. Pejabat yang korup, terjadinya kolusi, nepotisme serta diskriminasi. Status otonomi khusus dan otonomi daerah yang diterapkan di Papua sama sekali tidak membawa dampak signifikan, kecuali hanya memperkaya beberapa pribadi yang mabuk oleh gelimang lembaran rupiah yang mereka terima (Charisma, ed.des-jan’08).Dan ironisnya seperti yang dinyatakan Annie Numberi-istri Freddy Numberi – Menteri Kelautan dan Perikanan (dikutip dari Charisma), mayoritas yang duduk dalam posisi eksekutif dan legeslatif di Papua adalah justru para pendeta. Padahal untuk Papua nilai APBD yang dikucurkan adalah terbesar ke dua di Indonesia. Lalu kemana semua uang tersebut ? Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat sudah patut. Lalu bagaimana jajaran pemerintah tingkat daerah ? Seperti kata Gubernur Papua Barnabas Suebu di Den Haag, Sabtu (27/10), diakui adanya kesalahan leadership, adanya mismanagement dan penyalah gunaan dana yang sangat besar di tingkat pemerintah daerah sehingga ia menyebutkan sangat mendesak diwujudkannya good governance yang melayani rakyat dengan sebaik-baiknya . Hukum Alam Penyebab dominan dari kemiskinan yang lain adalah kondisi dan kualitas sumberdaya manusia yang rendah. Bisa dikatakan masyarakat Pegunungan Bintang sangat primitif, tidak tersentuh peradaban dan tidak mengenal teknologi. Walaupun alam Pegunungan Bintang bahkan alam Papua bagai surga dunia, tetapi dengan sumberdaya manusia yang sangat rendah mustahil mengangkat kesejahteraan kita. Dan yang terjadi saat ini adalah penindasan hak Pegunungan Bintang dan Papua secara umum, serta telah terjadi perampokan kekayaan dan pembodohan di seluruh daerah di Papua. Konflik di Pegunungan Bintang lebih disebabkan adanya kecemburuan sosial. Jika saja penduduk asli Pegunungan Bintang mampu bersaing dengan pendatang dan masyarakat Pegunungan Bintang mampu menjadi tuan di tanah mereka sendiri maka kecemburuan otomatis tidak akan terjadi. Jika dikatakan hambatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan dan pendidikan di Pegunungan Bintang disebabkan letak geografis dan sarana transportasi, apakah dana miliaran yang pada tahun 2009 ini menjadi ,triliunan masih kurang ? Sebuah media menyebutkan wabah penyakit TBC,HIV/AIDS di Kabupaten Pegunungan Bintang ,dan bencana kelaparan terjadi di Kabupaten Yahukimo Papua. Diumumkan korban tewas 55 orang, 112 orang sakit berat dan 15 ribu penduduk kelaparan. Bahkan sebuah Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Papua untuk Hak Asasi Manusia menyebutkan jumlah korban meninggal 154 orang sejak 11 November 2005. Dilihat, kondisi wilayah Pegunungan Bintang memang tidak bersahabat, bahkan dikatakan dihuni oleh masyarakat nomad abad 21 (the stone age periode society in 21st century). Secara geografis berada di titik tengah pegunungan Papua, sehingga terisolasi. Penduduk setempat masih menggunakan koteka,tetapi sekarang sudah bisa bergaya dengan busana milenium sebagai pakaian. Sistem perekonomian masih primitif, sangat bergantung pada alam, sama sekali belum mengenal intensifikasi, ekstensifikasi atau bahkan diversifikasi komoditas pangan. Angka kematian di Papua sebesar 55 orang diakhir tahun 2005 dikatakan sebagai akibat dari virus TBC yang melanda wilayah Pegunungan Bintang.Kronologi kematian juga berjalan secara misterius. Dampak dari ketidakpedulian pemerintah daerah Pegunungan Bintang dan pemerintah Indonesia yang hanya mengeruk keutungan dari Papua. Hal tersebut bukan hanya terjadi di Pegunungan Bintang saja melainkan di beberapa daerah pemekaran kabupaten baru telah mengalaminya,seperti di kabupaten Yahukimo.Di Kabupaten.Di Kabupaten Yahukimo,ada beberapa warga yang meninggal karena kelaparan akibat kekurangan pangan.Tapi ketika berita tersebut diteliti lebih lanjut ternyata kondisi di lapangan tidak memberikan kenyataan yang sama. Menkokesra membantah. Menkes memberikan data yang lain dari penyebab kematian 55 orang tersebut. Beberapa sumber yang asli orang sana pun mengatakan fakta kematian memang ada tapi penyebab berbeda-beda, permasalahan yang kompleks sehingga bencana tersebut tidak bisa ditumpangkan demikian saja sebagai kesalahan pemerintah pusat.Disisi lain, Papua menjadi perhatian dunia,Kondisi kesehatan di Pegunungan Bintang,Boven Digule,serta kondisi kelaparan di Yahukimo dianggap oleh pihak pemerinta RI bahwa, sengaja di blow-up sebagai komoditas politik untuk mengusung disintegrasi bagi pihak-pihak yang menginginkan melepaskan diri dari NKRI. Pemerintah Indonesia dianggap hanya mengeruk kekayaan Papua, gagal menangani kesejahteraan mereka yang di Papua. Bahkan lebih jauh lagi, pemerintah Indonesia dianggap sebagai menjajah rakyat Papua. • Share this: • StumbleUpon • Digg • Reddit • • Tanggapan 1. Kami sangat mengharapkan adik-adik yang punya potensi untuk menyumbangkan pikiran, usul yang bagus untuk membangun Aplim-Apom, silahkan buka Website ini : http://www.pegbintang.com. Salam Yepmum